Home » Blog » Pengetahuan Umum » Perbedaan Drupal dengan CMS Open Source Lain Sebagai Pembangun Website Anda
Sistem pengelolaan konten (Content Management System) open source adalah sistem yang saat ini populer dan banyak digunakan oleh pemilik website di Indonesia bahkan di dunia. Sistemnya yang mudah digunakan tidak hanya dimanfaatkan oleh pemilik website pemula saja, sudah begitu banyak situs atau website besar dan terkenal yang menggunakan sistem CMS ini. Drupal adalah salah satu CMS populer dan banyak digunakan itu. Meskipun kurang begitu dikenal oleh orang awam seperti CMS lain yang sudah lebih dulu ada, sistem pembangun website ini tergolong cukup menjadi favorit.
Tidak seperti sistem lainnya yang memang lebih mudah digunakan oleh pemula, Drupal dianggap lebih rumit dibandingkan CMS lainnya yang lebih populer. Namun sebenarnya, sistem satu ini memiliki fungsi lanjutan yang tidak dimiliki oleh sistem lainnya. Karena itu sistem ini lebih banyak diminati oleh para developer.
Ada banyak hal yang membuat sistem ini dianggap lebih unggul dibandingkan CMS lain.
Seperti yang sudah sedikit dibahas sebelumnya, CMS ini lebih banyak diminati oleh para developer atau pengembang dibandingkan orang awam. Hal ini tidak lain karena di dalam Drupal terdapat lebih banyak fungsi dan fitur yang sangat berguna bagi Anda yang bekerja dalam dunia developer atau pengembang. Disini ada lebih banyak jenis konten dan template halaman yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pengembangan. Selain itu sistem ini juga memungkinkan untuk mendukung beberapa kepentingan sekaligus hanya dalam satu situs hingga ada yang menyebut Drupal sebagai CMF atau Content Management Framework.
Pada dasarnya CMS ini memang diciptakan untuk penggunaan lanjutan. Bagi para pemula, sistem ini memang sedikit sulit dikelola karena memerlukan pengembangan pada tingkat lanjut. Di dalamnya ada modul yang fungsinya sama seperti plugin. Namun untuk pemasangan dan updatenya, dibutuhkan developer yang khusus untuk menangani kedua hal tersebut. Namun berbeda dengan sistem lain yang memang hanya dirancang untuk kebutuhan blogging, sistem ini menawarkan keunggulan pada fleksibilitas dalam hal penanganan kontennya. CMS yang didesain untuk blogging biasanya tidak akan mampu mengatasi permasalahan kontem yang diperlukan dalam jumlah besar. Dengan sistem ini akan mendukung bahkan hingga ribuan pengguna maupun ribuan halaman.
Keamanan dari sistem pengelolaan konten tentu menjadi pertimbangan utama bagi para pemilik website dalam memilih CMS yang akan digunakan. Bagi para developer, Drupal memberikan lebih banyak laporan keamanan dan tentunya lebih mendalam. Tingkat keamanan sistem ini sudah banyak diakui bahkan karena keamanannya yang tinggi membuat sistem pengelolaan konten ini bahkan pernah digunakan oleh website resmi pemerintahan di White House. Hal ini sudah membuktikan bagaimana tingkat keamanannya. Sedangkan sistem pengelolaan konten lainnya cenderung lebih mudah disusupi oleh hacker. Hal ini karena di dalam sistem pengelolaan lain yang biasanya memiliki lebih banyak plugin membuatnya lebih rentan terhadap isu keamanan.
Sistem pengelolaan konten (CMS) merupakan hal penting lain yang harus diperhatikan oleh pemilik website. Memilih sistem pengelolaan yang sesuai dengan kebutuhan tidak hanya akan memudahkan dalam pembuatan dan pengelolaan saja, namun juga bagi para pengakses. Drupal yang tergolong sebagai sistem pengelolaan konten (CMS) open source, tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan CMS open source lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sistem ini memiliki perbedaan dengan CMS lain. Dari segi fungsi yang memang ditujukan untuk digunakan oleh pengembang atau developer membuat sistem ini memiliki lebih banyak keunggulan pada aspek fungsi yang mendukung pekerjaannya. Ditambah lagi tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan open source lain, CMS yang pertama kali dikembangkan oleh programmer asal Belgia Dries Buytaert ini cukup menjadi primadona.